Friday, November 15, 2013

Maag? have you ever feel that bloody hell stomachache?

Sakit maag atau kerap di sebut radang lambung dapat menyerang setiap orang dengan segala usia.Pada keadaan yang cukup parah,radang lambung dapat menimbulkan pendarahan ( hemorrhagic gastritis ) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul dilambung.
Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan penderita sakit maag seperti,mual,perut terasa nyeri,perih,kembung dan sesak pada bagian atas perut atau ulu hati.
Biasanya,nafsu makan menurun secara drastis,wajah pucat,suhu badan naik,keluar keringat dingin dan sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar.
Menurut para dokter,penyakit yang dalam bahasa medisnya disebut Dispepsia ini terbagi menjadi dua macam.
Pertama adalah Dispepsia Organik,yaitu apa bila rasa tidak enak tersebut disebabkan oleh luka atau kelainan anatomis yang jelas,misalnya penyakit tukak lambung.
Disebut Dispepsia organik dikarenakan ada kelainan organ yang menjadi penyebabnya.
Kedua adalah,Dispepsia Fungsional,yaitu apabila penyebab maag bukan luka disaluran cerna dan tidak jelas penyebabnya.Disebut Dispepsia fungsional karena yang terganggu adalah fungsi organ pencernaan tepapi bentuk anatomisnya normal.
Penyebab penyakit maag bermacam-macam,terutama untuk maag organik.Penyebab penyakita maag organik di antaranya meliputi Ulkus/koreng pada lumbung/usus di bawahnya usus 12 jari,radang pada kerongkongan,luka cerna akibat obat anti nyeri,batu kandung empedu,radang pankreas dan kanker lambung,pankreas atau usus besar.
Dalam berbagai literatur ,pola makan tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakita maag seperti perih dan mual.
Hal itu terjadi karena lambung memproduksi asam atau yang disebut asam lambung untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur.
Bahkan saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun tak ada makanan yang harus dihancurkan.
Asam lambung dalam jumlah seimbang memang diperlukan tubuh.Tapi jika berlebihan akan menimbulkan penyakit.Produksi asam lambung biasanya meningkat pada saat tubuh memerlukannya,yaitu ketika makan.
Sebaiknya pada saat tubuh tidak memerlukan,produksi asam lambung akan menurun kembali.Jadwal makan yang tidak teratur kerap membuat lambung sulit beradaptasi.
Bila hal ini berlangsung terus menerus,akan terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung.Sehingga rasa perih dan mual pun muncul.
Untuk mengatasi penyakit maag ini,adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang dapat mengganggu lambung.Seperti makanan yang terlalu asam dan pedas.
Jika mendapat gejala penyakit maag ini,segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.Dokter akan melakukan anamnesa mengenai keluhan dengan mendetail,kemudian melakukan pemeriksaan fisik.
Setelah itu dilakukan diagnosis kerja atau diagnosa sementara,biasanya dokter akan memberikan terapi empirik yaitu terapi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mengenai penyakit tersebut.
Terapi empirik yang bersifat sementara ini ada kalanya langsung menyembuhkan karena penyebab penyakitnya sesuai perkiraan dokter.
Apabila dengan pengobatan empirik tersebut gejalam masih ada atau mungkin kambuh setelah obat habis mak perlu dilakukan evaluasi,dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui jenis penyakita lebih pasti lagi.
Biasanya dimulai dari pemeriksaan yang paling ekonomis.Untuk penyakita maag,pertama-tama yang menjadi pilihan adalah pemeriksaan radiologi OMD dengan kontras atau bahan pewarna.
Kemudian pemeriksaan bakteri penyebab maag,yaitu helico bakter pylori dan apabila masih belum tegak diagnosanya baru dilakukan pemeriksaan endoskopi.
Endoskopi yaitu melihat secara langsung anatomis saluran cerna lewat kamera kecil yang ditelan pasien kemudian hasilnya dapat dilihat dilayar baik oleh pasien maupun dokter.(*)


Dispepsia:
Kumpulan keluhan nyeri atau perasaan tak enak yang bersifat menetap atau berulang, didaerah epigastrium, yg disertai dgn keluhan-keluhan nyeri dibelakang dada, seperti rasa penuh, kembung, mual, muntah, cepat kenyang, tak suka makan, dan pengeluaran gas yg berlebihan (bersendawa)

Dispepsia non tukak  (dispepsia fungsional):
Bila pada pemeriksaan tidak ditemukan kelainan organik, baik klinik, endoskopik, biokimia, maupun ultrasonografi
Penyebab Dispepsia:
  • Asam lambung ( keluhan nyeri lebih menonjol)
  • Dismotilitas & hipersensitivitas viseral ( keterlambatan pengosongan lambung, keluhan cepat kenyang)
  • Kejiwaan (cemas, neurosis, gangguan emosi, stress yg lama)
  • Infeksi kuman Helicobacter pylori (gastritis kronis yg dapat mempengaruhi sekresi asam lambung, motilitas lambung, persepsi visceral)
  • Diet dan lingkungan (lemak, kopi, merokok, alkohol, pedas, panas, soda, dll)

Pengobatan :
  • Antasida
  • Penghambat asam
  • Prokinetik
  • Antimuntah
  • Antispasmodik
  • Sitoprotektor
  • Antibiotika / anti Hp

Pemeriksaan Invasif (dengan endoskopi)
  • Test cepat urea (rapid urea test)
  • Histopatologi
  • Biakan kuman dari jaringan biopsi
Pengobatan :
  • Menghilangkan keluhan
  • Menyembuhkan tukak
  • Mencegah kekambuhan dan komplikasi
Jenis pengobatan :
  • Diet:
    • Hindari makanan yg memperberat keluhan
    • Makan teratur, hindari makan sbl tidur
  • Stop merokok
  • Hindari alkohol
  • Hindari ASA / NSAID / Steroid
  • Istirahat cukup, hindari stress

No comments:

Post a Comment